Mutiara Bob Sadino

Mutiara Bob Sadino

 Saya bisa hidup bahagia tanpa saya harus menjadi konglomerat. Saya suka membina orang lain menjadi besar, yang pada akhirnya membuat saya besar juga.

  • Harus diketahui bahwa satu bisnis yang menggunakan manajemen kekeluargaan tidak harus dijalankan oleh kelompok keluarga yang terkait darah. Saya menjalankan ”brotherhood system with no kindship relations”
  • Waktu kecil saya adalah anak nakal. Di sekolah, saya termasuk siswa paling goblok. Setiap kali pengumuman hasil ujian, maka teman-teman langsung melihat nilai saya, karena kalau saya lulus maka yang lain juga pasti lulus.
  • Saat anak-anak, saya juga suka mencuri mangga. Bahkan saya menjadi ketua geng anak-anak yang suka mencuri mangga. Ternyata, untuk mencuri mangga itu perlu strategi. Harus tahu perilaku pemilik, harus punya antisipasi terhadap berbagai kejadian, seperti anjing pemilik menggonggong, dsb. Buat saya itulah cikal bakal saya mengerti proses manajemen.
  • Proses lain yang mengajari saya manajemen adalah ketika berhubungan dengan wanita. Waktu muda, saya termasuk playboy. Negosiasi dengan para gadis membutuhkan keahlian komunikasi. Anda harus banyak belajar dari hal yang tidak tertulis
  • Sejak awal berbisnis saya tidak pernah memikirkan uang. Itu bukan tujuan. Dulu yang saya fikirkan hanya satu, bagaimana agar bisa mengisi perut …
  • Saya menjual kangkung lebih mahal 10 kali lipat dibandingkan harga di pasar. Tapi pelanggan tetap membeli. Mereka tidak melihat harga, mereka mempertimbangkan kualitas.
  • Setiap saat saya hidup dengan berbagai macam masalah. Tapi saya tidak akan pernah membiarkan masalah membuat saya susah. Saya adalah orang paling bahagia di dunia ini.
  • Buat saya, berfikir ( terlalu lama ) itu adalah penghambat terbesar. Yang paling baik adalah segera action ….
  • Anda berfikir seribu mil, wah pasti terasa jauh. Sedangkan saya, tidak pernah berfikir karena hanya melakukan selangkah saja. Ngapain pakai mikir, karena hanya selangkah …

Ibuku Doktor!

Waktu itu, sekitar tahun 2000, datang seorang mahasiswi kepada seorang dosen, dia menghampirinya dengan wajah yang muram, dan kemudian berkata, “Pak, beasiswa Program Magister dan Doktor saya lolos”. Dan hanya itu saja kata – kata yang keluar dari mulutnya, tanpa diikuti ekspresi apapun dari wajahnya, mengingat di luar sana berjuta-juta orang memimpikan pencapaian ini. Dan sang dosen tertegun, kemudia dia berkata, “Bagus donk dek, kamu bisa bikin bangga banyak orang, dan itu merupakan jalan hidup yang sangat baik. Lalu apa yang membuat kamu terlihat bimbang dek?”

Akhirnya mahasiswi itu bercerita kepada sang dosen. “Pak, sekolah hingga S2 dan S3 merupakan cita-cita saya sejak kecil, ini adalah mimpi saya, tidak terbayangkan rasa bahagia saya saat memperoleh surat penerimaan beasiswa ini. Tapi pak, saya ini akhwat, saya wanita, dan saya bahagia dengan  keadaan ini.. Saya tidak memiliki ambisi besar, saya hanya senang belajar dan menemukan hal baru, tidak lebih. Saya akan dengan sangat ikhlas jika saya menikah dan suami saya menyuruh saya untuk menjadi ibu rumah tangga. Lalu, dengan semua keadaan ini, apa saya masih harus sekolah?? saya takut itu semua menjadi mubazir, karena mungkin ada hal lain yang lebih baik untuk saya jalani.”

Pak dosen pun terdiam, semua cerita mahasiswinya adalah logika ringan yang sangat masuk akal, dan dia tidak bisa disalahkan dengan pikirannya. Dosen itu pun berfikir, memejamkan mata, menunggu Allah SWT membuka hatinya, memasukkan jawaban dari pertanyaan indah ini. Dan jawaban itu datang kepadanya, masuk ke dalah ide nya. Pak dosen berkata seperti ini kepada mahasiswinya. “Dek, sekarang bertanyalah kepada hati kecilmu, apa dia masih menginginkan dirimu untuk melanjutkan pendidikan ini hingga puncak nanti.” Sang mahasiswi bingung, dia menunduk, air mata turun dari kedua matanya, seakan dia merasakan konflik hati yang sangat besar, yang saling ingin meniadakan. Dosen itu melanjutkan nasehatnya. “Dek, saya ingin bertanya kepadamu, kapan pertama kali engkau berhadapan dengan seorang S3 dan mendapat ilmu darinya?” “Sejak saya kuliah di ITB, Pak.” Jawab sang gadis. Kemudian dosen itu melanjutkan,”Ya dek, betul, saya pun demikian, saya baru diajar oleh seorang lulusan S3 semenjak saya kuliah di kampus ini.

Tapi dek, coba adek fikirkan, bahwa saat engkau memiliki anak, maka orang pertama yang akan menyapih rambut anakmu adalah seorang lulusan S3. Orang yang pertama mengajaknya berjalan adalah seorang ilmuwan tinggi, dan sejak dia mulai membaca, dia akan dibimbing dan dijaga oleh seorang Doktor. Itulah peranmu sebagai ibu nanti, apakah engkau bisa membayangkan betapa beruntungnya anak manusia yang akan kau lahirkan nanti.” Dan itulah jawaban Allah SWT melalui pak dosen.

Mahasiswi itu tersadar dari konflik panjangnya, dan ia tersenyum bahagia, sangat bahagia, air matanya menjadi air mata haru, dan ia berdiri, mengucapkan terima kasih nya kepada sang dosen, dan berkata, “Pak, terima kasih, akan saya lanjutkan pendidikan ini hingga tidak satupun puncak lagiyang menghalangi saya.”

Betapa hidup itu sangat berarti, dan jadikan ia bermakna.. Bukan uang yang nanti akan membuatmu bahagia, tetapi rasa syukurmu lah yang akan menjadi kebahagiaan yang hakiki. Ternyata inspirasi bukan lah sebuah hal yang sulit dicari, bahkan seorang dosen pun dapat membuat cerita yang begitu menginspirasi kami. Terima kasih Dr Hermawan Dipojono, dosen Teknik Fisika ITB yang juga mantan ketua YPM Salman ITB.

Diambil dari Mailing List Keluarga Mahasiswa Islam ITB, juga ingatan penulis ketika mendengarkan ceramah Mas Her tentang hal tersebut.

Tentang Mahasiswa ITB Yang Meninggal Karena Ospek

Bismillah

Ospek ITB terkenal cukup garang. Angkatan saya mungkin yang cukup merasakan hal tersebut. Saya ospek jurusan hampir selama 9 bulan. Bagi saya cukup banyak hal-hal positif yang didapatkan, namun memang tidak sedikit kegiatan-kegiatan yang dilakukan di luar hati nurani.

Beberapa waktu lalu terdengar kabar tidak sedap dari ITB tentang masalah Ospek ini. Berikut ini saya sampaikan berita saya di tulis oleh rekan-rekan..

Dwi Nanto dalam blog nya di sini

Atau email yang saya terima dari milis angkatan ITB

Dod, ini kesaksian adik kelas ku yg malam itu ada di Lokasi:

Kaderisasi IMG sekarang namanya PPAB (Proses Penerimaan Anggota Baru). PPAB ini sudah sama sekali berbeda dengan OSPEK sebelumnya. Sudah tidak ada lagi kontak fisik, bahkan tidak ada fisik sama sekali, seperti push up, scout-jump, jalan jongkok, dll.

Perlu diketahui juga, (seperti yang dibahas di milis IMG), malam sebelum pelantikan ini diselenggarakan rapat sosialisasi di IMG. Beberapa alumni juga ikut hadir. Oleh karena bentuk kaderisasi yang sudah berubah (terdistorsi) dan akhirnya disepakati bahwa pelatikan PPAB 07 bisa dilaksanakan tanpa ada panggilan KAMERAD.

KIta juga menyadari bahwa jaman sudah berubah. Dan OS “Keras” barangkali sudah tidak cocok lagi utk diterapkan. Perlu dicari konsep kaderisasi baru. Utk itu pada pertemuan itu, disepakati juga bahwa kedepannya IMG harus memikirkan metoda kaderisasi baru, yang sesuai dengan jaman mereka. Konsep tersebut akan dikritisi di milis IMG. Apabila akhirnya sudah disepakati konsep baru tersebut, IMG dapat menggunakan lagi panggilan KAMERAD, apabila mau.

Hal tersebut dilakukan, utk membuat mahasiswa sekarang berpikir utk menentukan sendiri konsep kaderisasi. Alumni akan membantu “share” konsep lama OS supaya mereka pun tau esensi OS dan tau mau merubah apa. Dengan demikian diharapkan kedepannya memang tercipta konsep kaderisasi yang baik.

Besoknya, saya dan beberapa teman alumni hadir di acara pelantikan PPAB IMG dengan hanya melihat-lihat dan mengamati sekalian pengen kumpul2 dan reuni. Tidak ada intervensi dari alumni ke acara panitia.

Dari pengamatan saya dan teman2 malam itu, PPAB memang sudah tidak keras lagi. Saya saksikan tidak ada itu yang namanya push up, sit up, jalan jongkok, dan lain2nya. Kegiatannya mobilisasi dari pos ke pos, baris berbaris sambilkan menyanyikan lagu.

Saya dan teman2 alumni datang pas malam, sekitar jam 10an. Disana saya dengar Wisnu sudah dipisahkan dari teman2 nya dan ditempatkan di kelas. Kami waktu itu lgs menuju pasukan elit (begitu istilah kami dahulu). Sampai suatu saat datanglah panitia memberitakan wisnu sudah ingin mundur dan panitia ingin membawa beberapa temannya utk
memotivasi. jadi akhirnya saya dan beberapa teman ikut datang juga melihat kondisinya. Wisnu mengeluh kakinya kram dan kesemutan dan susah utk berjalan. Akhirnya wisnu tidak bisa dimotivasi lagi, panitia memutuskan mengevakuasi Wisnu utk dibawa pulang.

Saya kembali ke tim elit, beberapa saat kemudian kami mendengar Wisnu dalam keadaan kritis dan dibawa ke rumah sakit. Acara pelantikan sudah mau dimulai, kami mengikuti mobilisasi tim elit ke tempat acara akhir. Diperjalanan, kami mendengar bahwa Alm. Wisnu sudah meninggal.

Setelah itu Ketua IMG melaporkan kejadian ini ke Pak Wed dan Pihak Keluarga. Beberapa jam kemudian datang pak Wed dan dosen lain, pihak keluarga, pak widyo beserta orang2 rektorat.

Dari sana, kami mendapat informasi bahwa jenazah langsung dibawa ke bekasi dan tidak ada otopsi.

Pada PPAB 07 ini, seperti juga acara2 kaderisasi tahun-tahun sebelumnya, panitia sudah melakukan cek kesehatan sebelum dibawa ke lapangan. acara dilapangan didampingi tim kesehatan dari AMP (FKU Unpad). Evakuasi Wisnu didampingi tim medis IMG dan tim medis dari AMP.

Demikian, sedikit cerita dari saya. Kronologis lebih jelas sedang disiapkan IMG.

Regards,
Nicko

Catatan

IMG : Ikatan Mahasiswa Geodesi

Semoga dapat memberi penjelasan yang lebih detail tentang peristiwa ini

Salam Perjuangan

Email..

Seorang laki-laki pengangguran melamar sebagi tukang pembersih di Microsoft.

Personalia mengetest dia (membersihkan lantai) dan menginterview.
Lalu dia mengatakan: “anda diterima, berikan email anda, kami akan mengirim dokumen yang diperlukan.”

Laki-laki itu bilang bahwa dia tidak memiliki komputer dan juga email. Personalia lalu mengatakan bahwa tanpa email, laki-laki tersebut tidak exist secara virtual dan tidak bisa dipekerjakan.

Laki-laki itu meninggalkan gedung dengan kecewa dan hanya memiliki $10 di kantong. Dia lalu pergi ke Supermarket terdekat dan membeli 10 kg tomat.

Lalu dijualnya tomat tersebut door to door dan habis dalam 2 jam. Dengan demikian dia melipat gandakan kapital nya. Lalu diulangnya aksi tersebut sebanyak 3 kali dan akhirnya memiliki uang sebanyak $160.

Dengan itu dia sadar, bahwa dia bisa bertahan hidup dengan cara itu. Lalu dikerjakannya dengan sungguh-sungguh. Setiap hari dia dapat melipat gandakan kapitalnya. Setelah beberapa waktu dia membeli mobil dan mendistribusikan dagangannya dengan mobil tersebut. Dalam 5 tahun dia bisa menguasai Supermarket Chain terbesar di USA.

Dia mulai memikirkan masa depan dan ingin membuat asuransi untuk keluarganya. Dipanggilnya sales asuransi dan membicarakan rencananya. Seusai pembicaraan sales tersebut menannyakan email laki-laki tersebut. Dia menjawab lagi, bahwa dia tidak memiliki komputer
dan email adress.

Sales tersebut berkata: “Aneh, anda membangun perusahaan besar, tapi tidak memiliki email. Bayangkan apa yang anda bisa perbuat jika anda
memiliki komputer dan email.”

Laki-laki itu menjawab: “Jadi tukang bersih-bersih di Microsoft”

Lesson 1: Internet tidak bisa menyelamatkan diri anda

Lesson 2: Kalau anda ingin kerja di Microsoft anda perlu Email address

Lesson 3: Tanpa Internet anda bisa menjadi miliarder dengan kerja keras

Lesson 4: Karena anda menerima cerita ini dengan email, kemungkinan anda menjadi tukang bersih-bersih akan lebih besar daripada menjadi milyarder.

http://community.kompas.com/read/artikel/927

Keajaiban & keunikan ITB

Tau ga sih? Ternyata ga hanya dunia aja yang punya keajaiban dan keunikan, kampus ITB yang terletak di Jl Ganesa Bandung ini ternyata memiliki kelebihan sendiri yang ga ada di kampus lain..

1. ITB itu kampus negri di Indonesia yang paling kecil tapi paling berteknologi..

(bayangin, diameternya aja cukup 5 menit jalan kaki, tapi punya lab atas tanah ampe bawah tanah). Juga ni kampus dah tua banget.. Aula Barat yang menjadi simbol ITB aja di bangun tahun 1920

2. Pesawat terbang tipe MIG di dalam lab Dept Penerbangan.

So duluan pesawatnya, atau duluan lab nya yang ada di sana?

3. Kolam Indonesia Tenggelam, dan Indonesia Raya, Plaza Widya, dan Tugu Soekarno.

Dalam kolam ini ada peta Indonesia, di samping nya ada kolam-kolam panjang. Nah di dalem kolam-kolam panjang itu ada not-not Indonesia Raya. Juga ada Plaza Widya dan Tugu Soekarno. Ingat, bung Karno pernah sekolah di kampus ini lho

4. Kesimetrisan gedung, contohnya Aula Barat & Aula Timur.

Konon “blue print” kampus ini memang akan dibangun simetris. Namun apa daya, karena keterbatasan ruang, jadilah di bangun apa adanya.

5. 47 tonggak

Tonggak ini ada di gerbang depan kampus, sebelum pos satpam. Simbol 47 mahasiswa ITB yang meninggal karena ikut berperang mempertahankan kemerdekaan. Konon kabarnya mereka di makamkan di Taman Makam Pahlawan Cikutra. Emang dari dulu ITB terkenal sebagai kampus perjuangan.

6. Patung Ganesha.

Konon ketika penggalian tuk pembangunan kampus ini, para pekerja menemukan patung Ganesha. Jadilah Jalannya dinamakan jalan Ganesha, dan kampusnya di sebut kampus Ganesha..

7. Arak-arakan pas wisudaan.

Heboh banget tuh wisudaan ITB. Dari mulai perang air ampe perang beneran. Dari mulai arak-arakan sekedar jalan kaki, pake kuda, motor gede, ampe mobil kebakaran..

8. Terowongan.

Penghubung antara Sabuga (Sasana Budaya Ganesha, itu loh, tempat wisudaan anak ITB sama tempat konser) dengan kampus ITB, tepatnya Sunken Court (ituloh, tempat unit-unit pada mangkal, depan perpustakaan)

9. Jalan Ganesha No 10.

Misteri no 10 ini. Hayo coba ada dimana no ini? Jawabnya ada di depan, samping pos satpam, depan lapangan SR

10. 24 hours campuss.

Ga ada matinya, bahkan parkiran SR buka 24 jam lho.. Dari mulai sekedar pacaran, ngerjain TA ampe diskusi ampe pagi di unit-unit ato himpunan.

11. Hantu :

Hantu tukang bakso di SR lah, hantu cewek belanda di mesinlah, hantu si Boscha di gedung 1201 atau gedung Boscha.. Ah, emang bangunan kuno + pohon-pohon besar membuat tambah merinding aje. Pernah di suatu ruangan nan sepi pada malam hari, tiba-tiba ada telepon jaman tua yang bunyi sendiri. Padahal tu telpon dah ga ada kabelnya lagi.. hii…(based on true story nih)

12. Ukiran miniature ITB di gedung AR/GD

13. Ada jendela di kolam renang Sabuga, tuk ngintip apa motor/mobil kita masih aman apa ga kali ya?

14. Punya 70 water tap, sumbangan dari angkatan 70.

Kalo haus, tinggal dateng aja ke water tap. Waktu masih jaya-jayanya, banyak orang yang ampe bela-belain bawa galon dari kosan hanya untuk ambil air dari water tap

15. Mata kuliah olahraga..

Wajib di ambil oleh setiap mahasiswa ITB. Semester 1 olahraga umum, baru semester 2 olahraga pilihan, dari judo, atletik, bola, bulu tangkis, sampai renang

16. Jaket himpunan yang warna warni..

Ampe-ampe kemana-mana lebih seneng pakai jahim dibanding almamater. Soalnya untuk ngedapetin jaket himpunan, kudu harus wajib ikutan osjur, ospek jurusan. dulu osjur ampe 9 bulan lho!!

17. Ada Science, Technology, Art, and Management

Konsepnya : ITB merupakan kampus cerminan dari suatu industri. Biasanya untuk menciptakan suatu produk baru, diperlukan riset. Mangkanya ada bagian science. Setelah ditemukan sesuatu yang baru, perlu direkayasa. Diperlukanlah rekayasa teknologi. Suatu produk supaya bernilai jual, harus memiliki desain yang indah, mangakanya ada fakultas seni. Produk yang baik tidak akan sampai ke tangan konsumen tanpa management yang baik..

18. http://rileks.comlabs.itb.ac.id

Forumnya anak-anak ITB. Segala ada di sana.. Dari mulai film, music, diskusi ilmiah, politik, dagangan, dll. Katanya ada anak TPB yang seneng banget masuk ITB karena adanya forum rileks ini

19. Jurusan Astronomi.

Mungkin jurusan astronomi ini hanya satu-satunya di Indonesia, bahkan asia tenggara. Jurusan ini punya satu lab penelitian yang terkenal, yaitu teropong bintang Boscha

Dokumen Rahasia CIA

Sebuah dokumen yang berklasifikasi sangat rahasia (TOP SECRET!!!), bocor ketangan wartawan. Dokumen itu adalah laporan CIA kepada Pentagon yang sejatinya akan diteruskan ke Gedung Putih. Menurut dokumen tersebut, Sebenarnya setelah Irak, Indonesia akan jadi sasaran berikutnya.

Tapi intel-intel CIA yang lebih dulu diterjunkan ke Indonesia, menyimpulkan bahwa bila AS menyerang Indonesia, maka perang akan sangat mahal dan AS akan banyak menderita kerugian.

Untuk lebih jelasnya, berikut nukilan isi dokumen tersebut yang telah diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa gaul:

Kepada Yth,

Kepala Staf Gabungan

Jenderal Richard Myers

Tembusan: Direktur CIA

Begitu memasuki perairan Indonesia, Armada Ketujuh kita akan dihadang pihak Bea Cukai karena membawa masuk senjata api dan peralatan perang tanpa surat izin dari pemerintah RI. Ini berarti kita harus  menyediakan “Uang Damai”. Coba hitung berapa besarnya jika bawaannya sedemikian banyak.

Kemudian bila kita mendirikan base camp militer, bisa ditebak di sekitar base camp pasti akan dikelilingi tukang bakso, tukang es kelapa, lapak VCD bajakan, sampai obral celana dalam Rp 10.000 dapat 3. Belum lagi para pengusaha komedi puter yang bakal ikut mangkal di sekitar base camp juga.

Kemudian kendaraan-kendaraan tempur serta tank-tank lapis baja yang diparkir dekat base camp akan dikenakan retribusi parkir oleh petugas dari dinas perpakiran daerah, maupun preman-preman sekitar. Jika dua jam pertama perkendaraan dikenakan Rp. 10.000,- (maklum tarif orang bulé), berapa yang harus dibayar pemerintah AS kalau kendaraan & tank harus parker selama sebulan atau setahun lebih seperti di Irak sekarang ini.

Belum lagi, para pengusaha parkir swasta yang bisa melobi Gubernur Jakarta XXXX untuk menaikkan tarif parkir. Lobi itu sangat mulus karena salah satu komisaris perusahaan parkir terbesar di Jakarta itu adalah bekas tentara. Nah, XXXX ini juga tentara.

Belum lagi, di sepanjang jalan ke lokasi base camp, kita harus menghadapi para Pak Ogah yang berlagak mengatur jalan sambil memungut biaya bagi kendaraan yang memutar. Bisa dibayangkan, berapa recehan yang harus kita siapkan setiap ada operasi tempur menuju pusat-pusat musuh, seperti Cilangkap. Dari Tanjung Priok (tempat pasukan AS mendarat) ke Cilangkap saja, ada berapa kali pertigaan atau putaran. Bakal pusing deh kita.

Nah, suatu kerepotan besar bagi rombongan pasukan jika harus berkonvoi, karena konvoi yang berjalan lambat pasti akan dihampiri para pengamén, pengemis dan anak-anak jalanan, ini berarti harus mengeluarkan recehan lagi. Belum lagi jika di jalan bertemu polisi yang sedang bokek, udah pasti kena semprit karena konvoi tanpa izin. Bayangkan berapa uang damai yang harus dikeluarkan untuk polantas-polantas itu.

Itu baru polantas Pak Myers, belum lagi petugas DLLAJR. Anda harus melihat sendiri bagaimana mereka beraksi. Tank-tank dan truk-truk kita kan belum di’kir’. Nah, itu pertanda buruk. Setiap kali ‘kir’, berapa duit yang harus kita keluarkan untuk membayar yang resmi dan tidak resmi. Belum lagi kalau kita mau menyerbu Kodam di daerah lain, maka kita harus melewati JEMBATAN TIMBANG milik DLLAJR juga. Siapkan saja uang pelicin.

Di base camp militer, tentara AS sudah pasti nggak bisa tidur, karena nyamuknya busettt, gede-gede kayak vampire. Kalau mau mendatangkan penyemprotan dari Dinas Kesehatan, nah siapin aje deh amplopannye.

Pagi harinya pasukan kita kagak bakal bisa mandi karena di sungai banyak di lalui “Rudal Kuning” yang ditembakkan penduduk setempat dari “Flying helicopter” alias wc terapung di atas sungai.

Pasukan AS juga tidak bisa jauh-jauh dari peralatan perangnya, karena di sekitar base camp sudah mengintai pedagang besi loakan yang siap mempereteli peralatan perang canggih yang kita bawa. Meléng sedikit saja, tank Abraham kebanggaan kita bakal siap dikiloin.

Belum lagi para curanmor yang siap beraksi dengan kunci T-nya yang akan merebut jip-jip perang kita yang kalau didempul dan cat ulang bisa dijual mahal ke anak-anak orang kaya yang pengen gaya-gayaan di sekitar Menteng (dekat Kedutaan Besar kita).

Dan yang lebih menyedihkan lagi, badan pasukan AS akan jamuran karena tidak bisa berganti pakaian. Soalnya, kalau nekat menjemur pakaian dan meléng sedikit saja, besok pakaian mereka sudah mejeng di pasar Jatinegara di lapak-lapak pakaian bekas.

Peralatan telekomunikasi kita juga harus dijaga ketat, karena para bandit kapak merah sudah mengincar peralatan itu. Dan kita juga harus membayar sewa tanah yang digunakan untuk base camp kepada Haji Husin, Haji Mamat, dan engkong Jai para pemilik tanah yang orang Betawi.

Di samping itu, ada aturan wajib lapor kalau bawa tamu 1×24 jam dan harus izin RT/ RW dan kelurahan setempat. Bayangkan, berapa meja yang harus kita lalui dengan amplopan. Apalagi, pasukan AS suka bawa cewek.

Membayangkan ini semua, kami intel-intel CIA merekomendasikan untuk tidak usah menyerang Indonesia.


Salam

P.S. (deleted). Pertimbangkan saja mahalnya biaya perang

Ikhwan atau Bakwan

Oh…. Ikhwan

Apa bedanya dengan si Marwan

Si Ali, Paijo atau si Iwan

Oh ternyata cuma sebutan

 

Oh…. Ikhwan

Walaupun tidak rupawan

Alias modal tampang pas-pasan

Tetep aja tebar senyuman

 

Oh…. Ikhwan

Gayanya sih bisa ketebak & kelihatan

Jenggot melambai,baju koko & sendal jepit usang

Sesekali komat-kamit

sambil jalan

 

Oh…. Ikhwan

Nyarinya susah-susah gampang

Kadang di masjid, kampus or sekolahan

Mungkin juga lagi nyari sampingan

Nggak taunya buat biaya walimahan 🙂

 

Oh…. Ikhwan

Ngomonginnya masalah aksi dan kepartaian Juga

Liqo’an and hapalan Kata

orang “Nggak ada bahasan yang lain, wan ?”

 

Oh…. Ikhwan

Anehnya kalo lagi jalan

Ngukurin tanah apa ngitung lantai sih, wan?

Oh….. ternyata dia jaga pandangan !!!

 

Ikhwan… Ikhwan…

Lucunya kalo akhwat sedang berpapasan

Langsung minggir, acuh tak acuh kaya’ musuhan

(Gubrak…!!!!! apaan tuh, wan?) Eh…. dia jatuh, kagak ngeliat ada selokan J )

 

Oh…. Ikhwan, apa semuanya begitu, wan ?

Ada nggak yang masih tebar pesona & jelalatan ?

Berarti itu bukan ikhwan, (kan cuma sebutan ?!!) Nah

para akhwat, hati-hati mungkin dia nyari pasangan

 

 

(he2, cuma intermezzo, jangan pade marah lo, wan)

Kalo kata teman saya,

Ikhwan yang model di itu sih udah ga ada lagi tuh.. itu mah 10 tahun yang lalu….kan

udah zaman keterbukaan…

Ikhwan yang sekarang kayaknya profesional – cepat aksi, ga NATO

Ikhwan yang sekarang, banyak bertebaran di DPR, departemen, gedung-gedung pencakar langit, ga kalah bersaing…yang penting PERCAYA DIRI..tuh bagian dari da’wah juga..

Ikhwan yang sekarang, pengertian, tidak mudah menuduh dan luas pandangan…

Ikhwan yang sekarang… OK BANGET GITU LOH

Yup, begitulah ikhwan zaman sekarang, mengikuti perkembangan zaman. Pegangannya laptop, pda, HP 3G. Sudah ga lagi pakai sandal jepit kemana-mana. Walaupun pembicaraan tidak lepas dari da’wah, tapi tidak lupa akan kejadian yang terjadi di sekitar.

Selamat berjuang para ikhwan.

Dapet dari suatu milis

sujud.jpg

KISAH SEKANTONG KUE

Seorang wanita sedang menunggu di bandara suatu malam. Masih ada Beberapa jam sebelum jadwal terbangnya tiba. Untuk membuang waktu, ia membeli buku dan sekantong kue di toko bandara lalu menemukan tempat untuk duduk.

Sambil duduk wanita tersebut membaca buku yang baru saja dibelinya. Dalam keasyikannya tersebut ia melihat lelaki disebelahnya dengan begitu berani mengambil satu atau dua dari kue yang berada diantara mereka. Wanita tersebut mencoba mengabaikan agar tidak terjadi keributan. Ia membaca, mengunyah kue dan melihat jam. Sementara si Pencuri Kue yang pemberani menghabiskan persediaannya. Ia semakin kesal sementara menit-menit berlalu. Wanita itupun sempat berpikir: (“Kalau aku bukan orang baik sudah kutonjok dia!”) Setiap ia mengambil satu kue, Si lelaki juga mengambil satu.

Ketika hanya satu kue tersisa, ia bertanya-tanya apa yang akan dilakukan lelaki itu. Dengan senyum tawa di wajahnya dan tawa gugup, Si lelaki mengambil kue terakhir dan membaginya dua. Si lelaki menawarkan separo miliknya sementara ia makan yang separonya lagi. Si wanita pun merebut kue itu dan berpikir (“Ya ampun orang ini berani sekali”), dan ia juga kasar malah ia tidak kelihatan berterima kasih. Belum pernah rasanya ia begitu kesal. Ia menghela napas lega saat penerbangannya diumumkan. Ia mengumpulkan barang miliknya dan menuju pintu gerbang. Menolak untuk menoleh pada si “Pencuri tak tahu terima kasih!”.

Ia naik pesawat dan duduk di kursinya, lalu mencari bukunya, yang hampir selesai dibacanya. Saat ia merogoh tasnya, ia menahan napas dengan kaget. Disitu ada kantong kuenya, di depan matanya!! Koq milikku ada di sini? erangnya dengan patah hati. Jadi kue tadi adalah milik lelaki itu dan ia mencoba berbagi dengannya. Terlambat untuk minta maaf, … dan ia tersandar sedih. Bahwa sesungguhnya dia sendirilah yang kasar, tak tahu terima kasih dan dialah pencuri kue itu.

Dalam hidup ini kisah pencuri kue seperti tadi sering terjadi. Kita sering berprasangka dan melihat orang lain dengan kacamata kita sendiri (subjektif) serta tak jarang kita berprasangka buruk terhadapnya Orang lainlah yang selalu salah, orang lainlah yang patut disingkirkan, orang lainlah yang tak tahu diri, orang lainlah yang berdosa, orang lainlah yang selalu bikin masalah orang lainlah yang pantas diberi pelajaran. Padahal kita sendiri yang mencuri kue tadi, padahal kita sendiri yang tidak tahu. Kita sering mempengaruhi, mengomentari, mencemooh pendapat, penilaian atau gagasan orang lain sementara sebetulnya kita tidak tahu betul permasalahannya.

*dapat dari suatu milis